Mandarin Fish, Sisi lain keunikan pulau penghasil aspal
Ikan Mandarin (miista.com)
Mandarin fish (sycchiropus splendidus) pertama kali ditemukan oleh Albert William Herre, seorang ahli ikan yang bekerja di Philipina. ia kemudian menempatkan spesies tersebut kedalam genus Synchiropus. synchiropus adalah nama genetik yang berasal dari yunani kuno yang berarti " bersama-sama", dan chiropus berarti "tangan kaki". julukan spesifiknya adalah splendidus berasal dari bahasa latin yang berarti indah. asal kata mandarin fish sebenarnya karena tekstur dan warna kulit dari ikan tersebut menyerupai jubah seorang perwira imperial chinese ( mandarin ) yang berwarna mencolok berlatar belakang biru dengan garis orange bergelombang, didominasi oleh biru, kuning, orange, ungu dan hijau.
keunikan tersendiri dari ikan ini adalah, selain memiliki warna yang mencolok juga mempunyai bentuk yang sedikit aneh dimana ikan ini memiliki kepala yang besar dan tertekan kebawah, dari mulutnya yang kecil dan mengarah kebawah menandakan ikan ini pemakan organisme dasar yang berukuran kecil. bagian sirip dada bulat dan besar, bagian ingsang tertutup dan hanya ada lubang kecil tidak seperti ikan pada umumnya. mandarin fish tidak mempunyai sisik akan tetapi kulitnya dilapisi oleh lendir yang cukup banyak. disamping warnanya yang cantik dengan full colour, matanyapun sangat menabjubkan karena dapat melirik-lirik untuk memperhatikan keadaan sekitarnya
mandarin fish sendiri sebenarnya telah lama ada di pulau buton sejak lama, akan tetapi keberadaannya baru ter ekspos pada saat diadakannya sail komodo 2013 dimana pada saat itu kabupaten buton menjadi tuan rumah even tersebut. dan sampai saat ini pemerintah setempat gencar mempromosikan potensi pariwisata tersebut. saat ini promosi akan ikan tersebut tidak pernah luput setiap kali ada kegiatan tentang promosi potensi daerah,
Mau lihat ikan mandarin kawin atau 'making love' (ML). Datang dan menyilamlah ke Buton." Demikianlah kata Bupati Buton Samsu Umar Abdul Samiun dan para pemandu menyelam yang sering dikemukakan dalam menjual potensi wisata bawah laut Buton, yang terkenal sebagai daerah penghasil aspal.
Ikan mandarin (mandarin fish) adalah ikan cantik karena badannya berwarna-warni bermotifkan batik. Bagi para penyelam ikan jenis ini sering diburu untuk difoto dengan kamera bawah laut. Memang tidak mudah menemukan ikan mandarin ini di bawah laut, kecuali di Buton.
"Di mana-mana susah menemukan ikan mandarin. Di teluk Pasarwajo, Buton, penyelam bisa menemukan ikan mandarin setiap waktu. Bahkan, sore dan malam bisa melihat ikan Mandarin yang berwarna-warni cantik itu kawin atau 'making love'," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buton Abdu Zainuddin Napa seperti dikutip Antara.
Selama ini cukup banyak para penyelam domestik dan internasional yang sudah mulai mengenal Buton sebagai destinasi wisata menyelam. Menurut Sudiar, dive centernya telah melayani banyak para penyelam, baik dari domestik maupun asing. "Kami telah melayani antara 300 dan 350 penyelam per tahun, di antaranya penyelam asing. Kami telah melayani dua trip menyelam rombongan Malaysia. Dalam waktu dekat ini, akan datang lagi dua trip penyelam dari negeri jiran tersebut.
keindahan bawah laut pulau buton tidak hanya sebatas ikan mandarin saja, keadaan bawah laut pulau buton juga dijamin memanjakan bagi para penikmat dunia menyelam.
Mau lihat ikan mandarin kawin atau 'making love' (ML). Datang dan menyilamlah ke Buton." Demikianlah kata Bupati Buton Samsu Umar Abdul Samiun dan para pemandu menyelam yang sering dikemukakan dalam menjual potensi wisata bawah laut Buton, yang terkenal sebagai daerah penghasil aspal.
Ikan mandarin (mandarin fish) adalah ikan cantik karena badannya berwarna-warni bermotifkan batik. Bagi para penyelam ikan jenis ini sering diburu untuk difoto dengan kamera bawah laut. Memang tidak mudah menemukan ikan mandarin ini di bawah laut, kecuali di Buton.
"Di mana-mana susah menemukan ikan mandarin. Di teluk Pasarwajo, Buton, penyelam bisa menemukan ikan mandarin setiap waktu. Bahkan, sore dan malam bisa melihat ikan Mandarin yang berwarna-warni cantik itu kawin atau 'making love'," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buton Abdu Zainuddin Napa seperti dikutip Antara.
Selama ini cukup banyak para penyelam domestik dan internasional yang sudah mulai mengenal Buton sebagai destinasi wisata menyelam. Menurut Sudiar, dive centernya telah melayani banyak para penyelam, baik dari domestik maupun asing. "Kami telah melayani antara 300 dan 350 penyelam per tahun, di antaranya penyelam asing. Kami telah melayani dua trip menyelam rombongan Malaysia. Dalam waktu dekat ini, akan datang lagi dua trip penyelam dari negeri jiran tersebut.
keindahan bawah laut pulau buton tidak hanya sebatas ikan mandarin saja, keadaan bawah laut pulau buton juga dijamin memanjakan bagi para penikmat dunia menyelam.
so, ingin lihat eksotisme mandarin fish, atau sekedar menyelam melihat-lihat indahnya terumbu karang, datanglah ke pulau buton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar