Suasana hati mudah berubah, setiap detik, menit, jam, hari,
dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Faktor internal mulai dari hormonal
hingga berbagai masalah yang dialami dalam dirinya seperti kecemasan atau
perasaan gundah. Sementara seseorang juga bisa mengalami bad mood karena pengaruh lingkungan luar yang membuat
situasi tak nyaman. Seperti pekerjaan menumpuk, suasana kerja yang tak
kondusif, kemacetan, dan berbagai faktor eksternal yang bikin situasi tak
nyaman.
Psikolog Dr Rose Mini AP, MPsi menjelaskan setiap orang harus
mampu mengelola bad mood dan good
mood dalam dirinya. "Pikiran memengaruhi mood. Misalnya, jika bilang sebal, maka yang terjadi
demikian. Makanya jangan bilang sebal," tutur nya.
Romi menambahkan, bad mood yang
terus menerus terjadi dan dibiarkan tanpa mencari solusi memunculkan aura
negatif dan dapat memengaruhi jiwa. Sejauhmana dampaknya? Karena manusia unik,
apa yang terjadi pada diri setiap orang tentunya akan berbeda. Namun tanda
paling umum yang bisa ditemui dalam diri seseorang yang terus menerus mengalami bad mood tanpa mau dan mampu mengontrolnya
adalah apapun yang dilakukannya takkan optimal.
"Seseorang harusnya mampu mengoptimalkan energi positif.
Kecemasan yang tinggi membuat seseorang selalu salah dalam mengerjakan sesuatu
akibat suasana hati tidak tenteram. Orang dengan bad mood kerjanya tidak optimal karena energinya habis
memikirkan bad mood," jelasnya.
Apakah
Anda tipe orang yang mudah marah,? Sepertinya ada baiknya Anda mulai belajar
mengendalikan mood dan amarah Anda. Mau tahu bahaya apa saja yang mengincar
Anda? Ini dia.
Melemahkan Sistem
Kekebalan Tubuh
Pertama,
kemarahan dapat melemahkan kekebalan tubuh atau imunitas Anda. Saat Anda marah,
tubuh Anda akan menjadi tegang dan bagian otak ikut bekerja ekstra. Pada
kesempatan seperti ini, Anda dalam kondisi kesehatan yang sangat rentan. Marah
dan emosi negatif lainnya akan cenderung menyita energi Anda daripada ketika
Anda dalam kondisi bahagia.
Emosi Negatif Menimbulkan
Penyakit
Kata
orang bahwa senyum itu menyehatkan ternyata tidak salah, karena nyatanya,
perasaan-perasaan negatif itu membuat Anda mudah terserang penyakit. Hal itu
karena kondisi tubuh yang tidak stabil. Kondisi emosi bisa memunculkan rasa
sedih, shock, sakit kepala dan sebagainya. Penelitian dari Center For Disease
Control And Prevention, menunjukkan bahwa 85% penyakit berhubungan dengan kondisi
emosional Anda.
Amarah Yang Dipendam
Beresiko 3 Kali Terkena Serangan Jantung
Ada
marah yang sifatnya meledak-ledak, namun ada juga marah yang dipendam.
Mengontrol kemarahan bukanlah dengan menahannya dan tak pernah
mengekspresikannya. Mengutarakan perasaan tidak harus dengan marah-marah,
melainkan mencari waktu yang tepat untuk mengekspresikannya dengan kepala
dingin.
Namun
bila Anda adalah tipe orang yang menahan marah dan selalu mengalah tanpa pernah
mengutarakan atau menyelesaikan permasalahan Anda, hal ini beresiko tinggi bagi
kesehatan Anda, yaitu mengundang penyakit jantung. Bagaimanapun, Anda perlu
orang dan terapi untuk mengatasi kebiasaan marah Anda membahayakan kesehatan.
Perlu
ada manajemen emosi agar Anda tidak mudah tersinggung, tidak mudah sedih atau
marah. Sayangilah diri anda agar diri anda menyangi anda, spt iklan bilang
karena anda begitu berharga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar