Minggu, 31 Mei 2015

Efek Sering Memelihara “Bad Mood”



Suasana hati mudah berubah, setiap detik, menit, jam, hari, dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Faktor internal mulai dari hormonal hingga berbagai masalah yang dialami dalam dirinya seperti kecemasan atau perasaan gundah. Sementara seseorang juga bisa mengalami bad mood karena pengaruh lingkungan luar yang membuat situasi tak nyaman. Seperti pekerjaan menumpuk, suasana kerja yang tak kondusif, kemacetan, dan berbagai faktor eksternal yang bikin situasi tak nyaman.

Psikolog Dr Rose Mini AP, MPsi menjelaskan setiap orang harus mampu mengelola bad mood dan good mood dalam dirinya. "Pikiran memengaruhi mood. Misalnya, jika bilang sebal, maka yang terjadi demikian. Makanya jangan bilang sebal," tutur nya.

Romi menambahkan, bad mood yang terus menerus terjadi dan dibiarkan tanpa mencari solusi memunculkan aura negatif dan dapat memengaruhi jiwa. Sejauhmana dampaknya? Karena manusia unik, apa yang terjadi pada diri setiap orang tentunya akan berbeda. Namun tanda paling umum yang bisa ditemui dalam diri seseorang yang terus menerus mengalami bad mood tanpa mau dan mampu mengontrolnya adalah apapun yang dilakukannya takkan optimal.

"Seseorang harusnya mampu mengoptimalkan energi positif. Kecemasan yang tinggi membuat seseorang selalu salah dalam mengerjakan sesuatu akibat suasana hati tidak tenteram. Orang dengan bad mood kerjanya tidak optimal karena energinya habis memikirkan bad mood," jelasnya.

Apakah Anda tipe orang yang mudah marah,? Sepertinya ada baiknya Anda mulai belajar mengendalikan mood dan amarah Anda. Mau tahu bahaya apa saja yang mengincar Anda? Ini dia.

Melemahkan Sistem Kekebalan Tubuh
Pertama, kemarahan dapat melemahkan kekebalan tubuh atau imunitas Anda. Saat Anda marah, tubuh Anda akan menjadi tegang dan bagian otak ikut bekerja ekstra. Pada kesempatan seperti ini, Anda dalam kondisi kesehatan yang sangat rentan. Marah dan emosi negatif lainnya akan cenderung menyita energi Anda daripada ketika Anda dalam kondisi bahagia.

Emosi Negatif Menimbulkan Penyakit
Kata orang bahwa senyum itu menyehatkan ternyata tidak salah, karena nyatanya, perasaan-perasaan negatif itu membuat Anda mudah terserang penyakit. Hal itu karena kondisi tubuh yang tidak stabil. Kondisi emosi bisa memunculkan rasa sedih, shock, sakit kepala dan sebagainya. Penelitian dari Center For Disease Control And Prevention, menunjukkan bahwa 85% penyakit berhubungan dengan kondisi emosional Anda.

Amarah Yang Dipendam Beresiko 3 Kali Terkena Serangan Jantung
Ada marah yang sifatnya meledak-ledak, namun ada juga marah yang dipendam. Mengontrol kemarahan bukanlah dengan menahannya dan tak pernah mengekspresikannya. Mengutarakan perasaan tidak harus dengan marah-marah, melainkan mencari waktu yang tepat untuk mengekspresikannya dengan kepala dingin.
Namun bila Anda adalah tipe orang yang menahan marah dan selalu mengalah tanpa pernah mengutarakan atau menyelesaikan permasalahan Anda, hal ini beresiko tinggi bagi kesehatan Anda, yaitu mengundang penyakit jantung. Bagaimanapun, Anda perlu orang dan terapi untuk mengatasi kebiasaan marah Anda membahayakan kesehatan.
Perlu ada manajemen emosi agar Anda tidak mudah tersinggung, tidak mudah sedih atau marah. Sayangilah diri anda agar diri anda menyangi anda, spt iklan bilang karena anda begitu berharga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar